Kamis, 23 Juni 2016

krs online liat sini cepat

USERNAME DAN PASSWORD  PENGISIAN KRS ONLINE
Nama
Username
Password
Abu Hasan
37154137
190457
Ahmad Saini
37153080
085470
Asrul Fahmi
37153051
433841
Aulia
37154098
721544
Dedi Hartono
37154100
152910
Desi Asmayani
37151028
679442
Desi Ulfiana
37151001
546215
Dini Suka Masri
37154131
293529
Irwanuddin
37153032
898677
Lily Andriani
37153069
402691
Linda
37153046
834181
Mimi
37153056
425810
Irfan
37151014
384115
Didin
37151018
996375
Mutiara
37153041
622468
Niini
37154113
118851
Nining
37153068
249604
Riza
37153045
647561
Fadilah
37151017
739609
Nur Aini
37151016
381174
Nur Ana
37153043
575598
Lizah
37153089
371424
Rahmat Syahbidin
37154194
327420
Ria
37154136
948201
Ridho
37153052
959671
Rizky
37153079
265213
Rizqo
37151025
040402
Aisyah
37151021
356563
Saiful
37153053
539252
Sopiani
37154119
065636
Suci
37154121
872403
Weni
37154118
045931
Widya
37151013
973888





Sabtu, 18 Juni 2016

Sistem saraf pada hewan

Blog gue kali ini membahas tentang sistem saraf hewan guys,ikutin terus ya,semoga bermanfaat 😊😊
      Sistem Saraf Hewan
     A. Sistem Saraf Planaria
Susunan saraf pada planaria lebih dikenal dengan susunan saraf tangga tali. Saraf pada planaria tidak bercabang dan tidak membentuk benang saraf di kedua sisinya, hanya pada poros badannya. Pada planaria, terdapat dua ganglion kepala yang masing-masing terdiri dari kumpulan sel saraf pada segmen ketiga di tubuh planaria. Ganggion kepala di hubungkan oleh dua benang saraf dengan ganglion bawah kerongkongan. Ganglion ruas badan yang setiap ruasnya terdapat satu ganglion dengan tiga serabut saraf.
      B. Sistem Saraf Serangga
Sistem saraf pada serangga(belalang) disebut sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga tali terdiri dari simpul-simpul saraf atau ganglia. Pada setiap ruas-ruas badan, terdapat sepasang ganglia,yakni di bagian depan dan di bagian belakang. Keduanya dihubungkan oleh benang saraf. Beberapa simpul saraf yang paling depan membentuk simpul saraf otak.
     C. Sistem Saraf Cacing
Susunan saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali. Di daerah kepala terdapat ganglion otak, kemudian ke belakang dihubungkan benang-benang saraf. Di beberapa tempat,benang-benang saraf tersebut tampak menggembung. Ganglion otak terdapat pada bagian badan dan di hubungkan dengan benang-benang saraf yang terdapat pada sumbu badan.
     D. Sistem Saraf Protozoa
Protozoa tidak mempunyai sistem saraf, tetapi mempunyai kepekaan menerima rangsang dari luar dan memberikan tanggapan pada rangsang tersebut. Apabila Amoeba kena sinar, maka ia akan bergerak  menjauhinya. Sinar yang lembut dan sentuhan yang halus perangsang Amoeba untuk bergerak mendekatinya.
     E. Sistem Saraf Porifera
Hewan berpori tidak mempunyai susunan saraf,tetapi tubuhnya peka terhadap rangsangan dari luar.
     F. Sistem Saraf Moluska
Hewan lunak mempunyai susunan saraf yang terdiri dari ganglion. Ganglion terkumpul di ujung sebelah depan. Ganglion yang utama membentuk jala Saraf yang serupa cincin yang mengelilingi ujung kerongkongan depan.
     G. Sistem Saraf Amfibi
Pada golongan Amfibi, bagian yang mengalami perkembangan ialah otak tengah. Otak tengah berkembang dengan baik sebagai pusat penglihatan. Otak kecil tidak mengalami perkembangan yang baik dan merupakan lengkung mendatar yang menuju ke arah medulla oblongata.
     H. Sistem Saraf Burung
Pada dasarnya susunan saraf pada burung sama dengan susunan saraf pada manusia. Seluruh bagian diatur oleh susunan saraf pusat yang berupa otak dan sumsum tulang belakang. Otak besar dan otak kecil berukuran relative besar dengan permukaan otak besar yang tidak berlipat-lipat. Permukaan otak kecil mempunyai banyak lipatan, sehingga mampu menampung banyak neuron. Pusat penglihatan pada burung merupakan perkembangan dari otak tengah yang membentuk dua gelembung,sedangkan pusat pembaunya berukuran lebih kecil.
     I. Sistem Saraf Ikan
Pusat koordinasi otot-otot pada ikan terletak pada bagian otak kecil. Ukuran otak kecil pada ikan lebih besar dari pada otak besarnya, sehingga otak kecil digunakan pula sebagai pusat keseimbangan.
     J. Sistem Saraf Reptil
Keistimewaan pada reptil adalah tonjolan otak besarnya merupakan perkembangan dari saraf pembau yang mengalami perkembangan lebih baik. Kadal mempunyai saraf pembau yang lebih panjang dibandingkan dengan vertebrata lainnya, tetapi bagian otak lainnya kurang berkurang.

Peredaran Darah Hewan

Hai guys,lanjut lagi ni blog nya,di blog ini gue membahas tentang Peredaran Darah Hewan loh yang meliputi peredaran darah serangga,cacing,protozoa,ikan (aves), burung,amfibia,reptil. Semoga bermanfaat ya:)
  Peredaran Darah Hewan
Peredaran darah pada hewan terbagi menjadi 6 yaitu:
     1. Peredaran darah kecil adalah mengalirnya darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi. Darah yang berasal dari serambi kanan masuk ke bilik kanan keluar melalui pembuluh nadi paru-paru masuk ke paru-paru. Di paru-paru, terjadi proses penyaringan. Selanjutnya, darah yang kaya oksigen akan keluar dari paru-paru menuju ke jantung melalui pembuluh balik paru-paru.
     2. Peredaran darah besar adalah mengalir darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah berasal dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah keluar ke pembuluh nadi besar lalu ke pembuluh nadi kecil sampai ke jaringan-jaringan. Dilanjutkan oleh pembuluh kapiler. Disini terjadi pertukaran zat yang dibawa. Kemudian, dari pembuluh kapiler diteruskan ke pembuluh balik menuju ke jantung masuk ke serambi kanan.
     3. Peredaran darah terbuka,artinya darah mengalir ke seluruh tubuh tidak melalui pembuluh darah.
    4. Peredaran darah tertutup, artinya darah beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
     5. Peredaran darah tunggal,artinya dalam satu peredaran darah lengkap darah hanya satu kali melalui jantung.
     6. Peredaran darah ganda, artinya dalam satu peredaran darah lengkap, darah melalui jantung sebanyak dua kali.
      A. Peredaran Darah Serangga
Alat peredaran darah pada serangga(belalang) hanya terdiri satu pembuluh yang memanjang disambung ujungnya dengan satu pembuluh lain yang memanjang. Bagian belakang dari pembuluh ini terdiri atas beberapa gelembung yang disebut jantung pembuluh. Belalang mempunyai sistem peredaran darah terbuka. Mempunyai jantung pembuluh yang berfungsi sebagai alat pemompa darah, jantung pembuluh yang paling belakang tertutup dan jantung pembuluh bagian depan terbuka ujungnya yang merupakan pembuluh nadi. Darah mengalir menuju aorta,kemudian ke luar aorta dan beredar ke jaringan tubuh. Di dalam jaringan tubuh, darah memberikan zat makanan ke sel-sel dan mengambil sisa pembakaran. Darah hanya mengangkut zat makanan,sedangkan oksigen di edarkan melalui sistem trakea.
      B. Peredaran Darah Cacing
Sistem peredaran pada Cacing merupakan sistem peredaran darah tertutup. Darah dari pembuluh punggung mengalir menuju ke pembuluh perut melalui lengkung-lengkung aorta yang terletak di bagian depan. Di dalam pembuluh perut, darah mengalir dari depan ke arah belakang. Darah ini mengalir karena denyutan lengkung-lengkung aorta yang bersifat sebagai jantung. Oksigen diisap oleh dinding kulit yang tipis dan dibawa oleh darah melalui pembuluh-pembuluh kapiler menuju ke pembuluh punggung. Kemudian, oksigen ini bersama-sama dengan zat makanan dari usus di edarkan melalui pembuluh-pembuluh kapiler yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh cacing. Darah cacing tidak berwarna merah, karena tidak adanya zat warna merah darah atau hemoglobin di dalam cairan darahnya.
      C. Peredaran Darah Protozoa
Tubuh protozoa hanya terdiri dari satu sel. Itulah sebabnya, alat peredaran tidak terdapat pada protozoa. Untuk mempelajari peredaran darah hewan bersel satu,kita mempelajari hewan Amoeba dan Paramaecium. Selain zat makanan, hewan-hewan tersebut juga membutuhkan oksigen. Pengambilan oksigen ini dilakukan oleh seluruh permukaan sel secara difusi. Hasil oksidasi biologisnya yang berupa karbon dioksida dibuang keluar secara difusi pula.
      D. Peredaran Darah Ikan
Jantung ikan hanya terdiri dari ruangan,yaitu serambi dan bilik. Seluruh darah yang telah digunakan sel-sel tubuh,dialirkan melalui vena kava masuk ke jantung, dimana darah itu mengandung konsentrasi karbondioksida yang tinggi yang berasal dari metabolisme itu, dan keluar melalui nadi besar, di mana darah tersebut masih tetap mengandung konsentrasi karbondioksida yang tinggi. Kemudian, secara langsung dialirkan melalui salurannya ke insang, dan insang baru mengalami pelepasan karbondioksida dan penyerapan oksigen, sehingga terjadi distribusi darah dengan konsentrasi oksigen yang tinggi ke seluruh tubuh. Kemudian, digunakan metabolisme oleh sel-sel tersebut dengan konsentrasi karbondioksida yang tinggi.
      E. Peredaran Darah Burung
Memiliki sistem peredaran darah yang sama dengan mamalia atau manusia, baik alat maupun peredaran nya. Jantung burung terbagi menjadi empat ruang dengan sekat jantung yang sempurna antara bagian kiri dan kanan. Hal ini menyebabkan darah dari kedua bagian tersebut tidak saling bercampur,sehingga darah yang kaya oksigen dan kaya karbondioksida tidak bercampur.
      F. Peredaran Darah Amfibi
Jantung katak terbagi atas tiga ruangan, yaitu serambi kiri,serambi kanan, dan satu bilik. Darah dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui saluran vena kava, dimana darah ini mengandung konsentrasi karbondioksida yang tinggi, menuju serambi kiri,lalu ke bilik. Dari sini melalui saluran arteri pulmonalis darah tersebut masuk ke paru-paru. Di sini terjadi pelepasan karbondioksida dan penyerapan oksigen, terjadi proses difusi. Dari paru-paru,darah tersebut di alirkan melalui vena pulmonalis menuju ke bilik kanan dan dari sini ke bilik lagi, dan keluar melalui saluran nadi besar atau aorta ke tubuh.
       G. Peredaran Darah Reptil
Salah satu contoh reptil adalah kadal. Sistem peredaran darah pada reptil juga mirip dengan sistem peredaran pada manusia. Seperti pada burung, jantung reptil juga terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kanan dan serambi kiri, bilik kanan dan bilik kiri. Tetapi pada jantung reptil,batas antara bilik kanan dan bilik kiri belum sempurna seperti pada jantung burung. Oleh karena itu, darah dari bilik kanan dan darah dari bilik kiri masih dapat bercampur. Selain itu,terdapat pula aorta,yaitu aorta kanan dan aorta kiri. Aorta kanan datang dari bilik kiri membawa darah menuju ke seluruh tubuh. Aorta kiri datang dari suatu tempat antara bilik kanan dan bilik kiri. Aorta kiri membawa darah yang mengandung banyak oksigen, menuju ke tubuh bagian belakang. Pada suatu tempat,aorta kiri bertemu dengan aorta kanan.

Jumat, 17 Juni 2016

Pencernaan Makanan hewan

Nah,di blog gue yang ini nih membahas tentang pencernaan hewan yang meliputi: burung(aves),amfibi,reptil,pisces,protozoa,cacing dan insekta. So,semoga bermanfaat ya bro and sista 😀😀
          Pencernaan Hewan
Pencernaan hewan disini terbagi menjadi 4 yaitu:
      1. Pencernaan intrasel, dan
      2. Pencernaan ekstrasel,
      3. Pencernaan enzimatis,
      4. Pencernaan mekanis.
1. Pencernaan intrasel adalah pencernaan makanan yang berlangsung di dalam sel. Pencernaan seperti ini terjadi pada protozoa ( hewan bersel satu) dan tumbuhan hijau.

2. Pencernaan ekstrasel adalah pencernaan makanan yang berlangsung di luar sel. Pencernaan seperti ini terjadi pada semua hewan vertebrata, jamur,tumbuhan, dan insektivora.
3. Pencernaan enzimatis adalah pencernaan makanan dengan menggunakan enzim. Dalam hal ini, terjadi perubahan zat makanan atau timbul nya zat baru; dapat disamakan dengan perubahan kimiawi.
4. Pencernaan mekanis adalah pencernaan makanan dari bentuk kasar ke bentuk halus. Dalam hal ini,tidak terjadi perubahan zat,tetapi hanya perubahan bentuk; dapat disamakan dengan perubahan fisika.
    A. Pencernaan Makanan Aves (burung) sistem alat pencernaan nya terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran memanjang mulai dari rongga mulut dan berakhir pada kloaka. Saluran pencernaan nya berturut-turut dari mulut hingga kloaka ialah paruh,rongga mulut,kerongkongan,tembolok,lambung kelenjar,lambung pengunyah (empedal),usus halus,usus besar,dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Kelenjar pencernaan ini menghasilkan cairan yang mengandung enzim yang sangat penting untuk pencernaan kimiawi.
  

   B. Pencernaan Makanan Amfibi
Saluran pencernaan terdiri atas mulut,kerongkongan,lambung,usus,dan kloaka. Lidah pada katak berfungsi sebagai alat penangkap mangsa nya. Mangsa dimasukkan lewat mulut,kemudian ditelan masuk ke dalam lambung dan penelanan ini di bantu oleh air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Di dalam lambung,makanan dicernakan kemudian masuk ke usus. Di dalam usus, terjadilah penyerapan zat makanan dan sisa metabolisme dikeluarkan melalui kloaka.

   C. Pencernaan Makanan Reptil
Sistem pencernaan reptil terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berbeda dengan burung, pada reptil terdapat gigi. Gigi-gigi ini tumbuh pada rahang atas dan rahang bawah. Pada ular berbisa terdapat pula gigi bias yang tumbuh pada langit-langit. Seperti halnya pada burung-burung tertentu, lidah pada bengkarung dan cicak digunakan untuk menangkap mangsanya. Saluran pencernaan nya memanjang,mulai dari rongga mulut sampai kloaka. Terdiri atas mulut,kerongkongan,lambung,usus halus,dan kloaka. Kelenjar pencernaan masuk ke dalam mulut. Dengan bantuan air ludah, makanan diremas-remas oleh otot-otot lambung dan setelah hancur makanan masuk ke usus halus. Disanalah terjadi penyerapan sari makanan. Zat-zat makanan yang tidak diserap masuk ke usus besar, kemudian dikeluarkan lewat kloaka.

   D. Pencernaan Makanan pisces (ikan)
Sistem pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Bagian-bagian saluran pencernaan makanan berturut-turut dari mulut ke anus adalah rongga mulut, tekak(faring), kerongkongan,lambung, usus. Pada saluran pencernaan makanan, terdapat beberapa kelenjar pencernaan antara lain hati dan pankreas. Pencernaan makanan ikan dilakukan oleh enzim yang dihasilkan oleh kelenjar di dalam lambung, makanan masuk usus, di usus terjadi penyerapan sari makanan dan sisa metabolisme dikeluarkan melalui anus.

   E. Pencernaan Makanan Protozoa
Protozoa berarti hewan bersel satu dan contoh yang sudah terkenal adalah Amoeba. Pada Amoeba ini tidak terdapat sistem pencernaan, seperti hewan-hewan yang telah diuraikan sebelumnya. Amoeba menemukan makanan,maka dengan segera Amoeba tersebut membentuk kaki-kaki semu yang diarahkan ke makanan tersebut. Kemudian, kaki semu ini mengelilingi makanan tadi hingga makanan masuk ke dalam protoplasmanya. Orotoplasma menghasilkan cairan untuk mencernakan makanan, sehingga makanan tersebut ada di dalam suatu rongga yang disebut rongga makanan. Pencernaan demikian adalah pemcernaan intrasel. Sari makanan diserap dan sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh sel. Sistem pencernaan diatur oleh dua vakuola,yaitu vakuola makanan, rongga di dalam sel tidak berdenyut, tempat pencernaan; dan vakuola kontraktil,rongga dalam sel berdenyut dan fungsinya sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme dan juga sebagai alat untuk mengatur volum air.

   F. Pencernaan Makanan Cacing
Saluran pencernaan makanan pada cacing terdiri atas rongga mulut, kerongkongan,tembolok, empedal,usus,dan anus. Saluran pencernaan hanya mempunyai satu muara keluar ialah mulutnya yang terletak agak ke belakang dari pertengahan tubuh, satu cabang yang menuju ke arah depan atau anterior dan dua cabang yang menuju ke arah belakang atau posterior.

   G. Pencernaan Makanan Insekta
Saluran pencernaan makanan pada serangga terdiri atas rongga mulut,kerongkongan,tembolok,empedal,lambung, dan anus. Pada golongan serangga,terjadi proses secara ekstrasel. Di dalam rongga mulut,makanan dicerna secara mekanik, dikunyah secara kimia dengan air liur.

Sampai disini dulu pembahasan pencernaan hewan nya ya guys,tungguin blog berikutnya😀

Kamis, 16 Juni 2016

Deskripsi hewan vertebrata

Hai bro and sis,ini lanjutan blog yang kemaren loh,semoga bermanfaat.

Deskripsi hewan vertebrata
         Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang/ tulang punggung. Hewan-hewan yang tergolong vertebrata di bagi menjadi beberapa jenis yakni :
           A. Ikan(pisces)
           Yaitu hewan yang hidup di dalam air, bernapas dengan insang dengan alat gerak berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.
           Gerak pada ikan melibatkan rangka dan otot ikan. Rangka ikan umumnya berbentuk streamline untuk memudahkan pergerakan ikan di dalam air. Rangka ikan tersusun atas 4 kelompok tulang, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, tulang anggota gerak, dan tulang ekor. Tulang anggota gerak berkembang menjadi sirip. Sirip digunakan untuk berenang dan memberikan keseimbangan ketika berenang. Ikan bergerak dengan cara menggoyang-goyangkan ekor dari satu sisi ke sisi yang lain. Ekor menyapu air sehingga ikan dapat bergerak maju. Adanya sirip ekor membantu ikan bergerak lebih cepat. Gerakan ekor  ikan disebabkan oleh kontraksi otot yang terdapat pada kedua sisi tubuh ikan. Agar tidak terguling ketika bergerak, sirip-sirip ikan membantu tubuh ikan agar tetap stabil.
         B. Amfibi
             Yaitu hewan yang dapat hidup di dua alam (darat dan air), berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernapas dengan paru-paru. Contoh amfibi adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak merupakan pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang yang sangat kuat. Katak juga memiliki selaput renang ditungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.
         C. Aves(Burung)
              Yaitu hewan yang bisa terbang, hewan aves ini memiliki bulu yang menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan sayap. Meskipun aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang,ada beberapa jenis hewan yang tergolong dalam aves tetapi tidak bisa terbang seperti ayam,bebek,angsa,dan kalkun.
        Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayapnya. Gerakkan sayap dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang. Ketika salag satu otot menarik sayap ke arah atas.
          Pada saat burung mengepakkan sayap, bulu-bulu akan menutup ketika sayap turun dan akan membuka ketika sayap terangkat. Dengan cara ini, burung mendapatkan kekuatan angkat ketika sayapnya turun, tetapi tidak tertarik ke bawah ketika sayapnya naik.
         Burung memiliki bentuk tubuh yang langsing dan ringan untuk membantunya terbang. Untuk membuat tubuhnya ringan,burung memiliki kantung udara di dalam tubuhnya dan tulang-tulang nya berongga. Bulu ekor sangat berperan dalam mempertahankan keseimbangan, sedangkan otot-otot nya membantu burung dapat terbang dengan gesit.
         D. Reptil
              Hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutup tubuhnya. Contoh reptil adalah buaya,kadal, dan ular. Reptil memiliki rangka dalam. Rangka ular tersusun dari tulang tengkorak,tulang badan, dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari tulang belakang dan tulang rusuk. Tulang belakang ular terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti pada manusia. Akan tetapi, dihubungkan dengan tulang belakang dengan otot yang elastis. Hal ini memungkinkan ular untuk mengembangkan rongga dadanya, misalnya pada saat menelan mangsa yang besar. Reptil yang memiliki tungkai bergerak dengan tungkai nya,misalnya buaya. Akan tetapi, ular tidak memiliki tungkai. Bagaimana ular bergerak? Ular bergerak dengan merayap. Cara nya sebagai berikut. Ular membentuk tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu/benda-benda di tanah. Selanjutnya,tubuh ular menekan batuan/tanah dan menyebabkan ular dapat bergerak maju dan kesamping.
         E. Mamalia
             Hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan mamalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan menyusui ini ada yang hidup di darat dan ada juga yang hidup di air. Contohnya sapi,domba,kuda,monyet,gajah.
         Kuda memiliki rangka dalam untuk menyokong tubuhnya. Seperti hal nya manusia,alat gerak kuda adalah tulang-tulang yang dibantu otot-otot pada saat berjalan dan berlari,kaki belakang kuda menekan melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam mengamati gerakan kuda paling tepat dimulai dari kaki belakang karena dari kaki belakang inilah kekuatan terbentuk.
Tunggu blog-blog berikutnya ya 🙌

Rabu, 15 Juni 2016

Deskripsi hewan invertebrata


          


  Kamu tentu sudah mengenal hewan-hewan, seperti cacing,serangga, udang,kerang,cumi-cumi dan banyak lagi hewan yang umumnya tidak memiliki tulang punggung (tulang belakang). Hewan-hewan semacam itu dikenal sebagai invertebrata.
            Invertebrata meliputi filum protozoa, porifera, cnidaria, ctenophora, platyhelminthes, nematoda, annelida, mollusca, artropoda.
            Dalam daur hidup setiap hewan, termasuk zigot. Perkembangan selanjutnya, zigot membelah melalui beberapa stadium tertentu. Tahap pertama adalah stadium morula, yaitu sel-selnya bertambah banyak; stadium blastula, sel-sel yang banyak tadi membentuk bola berongga (blastula); tahap ketiga adalah stadium gastrula. Pada stadium ini sel-sel berbentuk bola tadi akan membentuk lekukan ke dalam(invaginasi) yang disebut gastrocoel. Selanjutnya, terbentuk lubang lekukan yang yang terdiri dari dua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm. Sel-sel antara ektoderm dan endoderm akan membentuk lapisan ketiga, yaitu mesoderm. Dari sel-sel mesoderm akan terbentuk lapisan luar dan lapisan dalam sehingga terbentuklah rongga tubuh(selom). Dengan terbentuknya selom, terjadilah deferensiasi alat-alat tubuh dan proses pembentukan organ-organ tubuh (organogenesis).
a.       Protozoa
Protozoa meliputi hewan-hewan bersel satu dan renik. Hewan ini hidup di air tawar,air laut,atau  parasit pada hewan dan tumbuhan, bahkan ada yang hidup di dalam tanah. Tubuhnya berupa gumpalan protoplasma yang dapat dibedakan antara lapisan ektoplasma dan endoplasma.
Protozoa hidup soliter, tetapi ada juga yang berkoloni, sebagian dapat bergerak bebas atau menempel. Pembiakan hewan ini secara asekseual dengan pembelahan sel dan secara seksual dengan persatuan dua gamet yang sama/ berbeda ukurannya (isogami) dan konjugasi (melalui pertukaran mikronukleus).
Protozoa memperoleh makanan dengan cara menelan secara utuh melalui permukaan sel. Cara ini dilakukan oleh hewan-hewan yang tidak memiliki mulut, sedangkan yang memiliki mulut makanan masuk ke dalam mulut terus ke kerongkongan dan berakhir pada vakola makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui lubang-lubang yang terdapat pada ektoplasma. Beberapa protozoa yang hidup parasit, mengambil makanan dengan cara menyerap cairan dari tubuh inangnya melalui permukaan tubuh.
Respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh bagian luar, sedangkan vakuola berdenyut berfungsi sebagai alat ekskresi. Terdapat kurang lebih 15000 jenis anggota filum protozoa. Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan dalam beberapa kelas, yaitu kelas rhizopoda (kaki semu), flagellata (berbulu cambuk), cilliata ( berambut getar), dan kelas sporozoa (berspora).
b.      Porifera
Porifera pada umumnya hidup dilaut dan hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Porifera merupakan hewan yang tidak aktif dan hidupnya melekat pada suatu benda, seperti batu atau benda lainnya di perairan. Hewan ini pada umumnya membentuk koloni yang bentuknya tidak teratur. Tubuhnya berpori, melalui pori inilah air masuk ke dalam suatu rongga dalam (spongocoel) dan bermuara pada suatu lubang yang disebut oksulum. Bunga karang merupakan koloni individu-individu hewan yang berhasil dari tunas-tuans induk. Bentuk tubuhnya bermacam-macam, misalnya berbentuk tabung. Pada lapisan luar mesenkim terdapat sel-sel amoeboid dan rangka dari spikula. Lapisan dalam mengandung sel-sel berleher disebut koanosit yang berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan, sedangkan sel amoeboid berfungsi untuk menangkap dan mengangkut makanan. Tipe ini disebut tipe ascon.
Bentuk lain dari porifera adalah dinding tubuhnya berlipat-lipat sehingga dinding lapisan dalam tebal dan di dalam dinding tubuh ini terdapat saluran –saluran radial yang menghubungkan rongga dalam dengan lingkungan luar melalui pori-pori. Tipe semacam ini disebut tipe sycon. Tipe lainnya adalah lelucon yang lapisan dalamnya lebih tebal sehingga koanositnya lebih luas.
Porifera terdiri atas 3000 jenis yang dapat dibagi menjadi 3 kelas, yaitu
a.       Kelas calcarea
b.      Kelas hexatinellida
c.       Kelas demospongiae.
c.cnidaria
cnidaria yaitu hewan yang memiliki sel penyengat yang dinamai knidosit yang digunakan untuk   menangkap mangsa dan membela diri. Cnidaria dibagi menjadi 4 kelompok yaitu anthozoa (anemone laut,koral, pena laut). Scyphozoan (ubur-ubur), cubozoa (ubur-ubur kotak), dan hydrozoa. Filum cnidaria kebanyakan terdapat dilingkungan laut. Filum cnidaria terkadang dikategorikan sebagai filum coloentrata  karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan coloentrata.
d.Ctenaphora
ctenaphora yaitu hewan yang memiliki lubang-lubang kecil atau pori-pori dihampir seluruh tubuhnya pori tersebut dapat menimbulkan racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Meskipun bentuknya seperti ubur-ubur tetapi filum coloentrata tidak memiliki sel penyengat seperti pada filum cnidaria. Filum ctenaphora terkadang dikategorikan sebagai filum coloentrata karena merupakan hewan berongga.
e.Platyhelminthes
cacing ini umumnya bertubuh pipih , lunak, dan tidak mempunyai rongga tubuh (selom). Cacing ini banyak hidup di air tawar, air laut,tanah-tanah yang lembap/ parasit pada hewan dan tumbuhan. Cacing yang hidup parasit mempunyai lapisan kultikula, alat pengisap/ alat kait untuk menempel pada inangnya. Mulut terletak pada sisi ventral tubuh/ pada ujung depan. Saluran pencernaan belum sempurna, ususnya bercabang-cabang, dan tidak mempunyai anus. Platyhelminthes terdiri atas 3 kelas, yaitu:
a.       Turbellaria (cacing berbulu getar)
b.      Termatoda (cacing isap)
c.       Cestoda (cacing pita)
f. Nematoda
Cacing yang berbentuk gilig. Kedua ujung tubuh filum nematoda berbentuk runcing dan sedangkan tengahnya bulat. Contoh cacing gilig diantaranya seperti cacing tambang, cacing askaris dan cacing filarial.
g. Annelida
Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk tubuh bersegmen-segmen. Setiap segmen dibatasi oleh sekat(septum). Karena segmen-segmennya mirip gelang maka disebut cacing gelang.
Annelida sudah memiliki system saraf, pencernaan, ekskresi,reproduksi, dan system pembuluh. Cacing ini hidup di air tawar, air laut, dan di darat. Beberapa jenis diantaranya hidup sebagai parasit. Annelida terdiri atas kelas polychaeta,olygochaeta,dan hirudinea.
h. molussca
sesuai namanya, mollusca(hewan lunak) bertubuh lunak. Bentuk tubuhnya simetris bilateral, umumnya memiliki mantel yang terbungkus oleh cangkang yang mengandung zat kapur, tetapi ada pula beberapa jenis yang tidak memiliki cangkang. Mollusca bersifat triploblastik dan mempunyai mantel yang berfungsi untuk menutupi organ-organ visceral dan membuat rongga mantel.
Mollusca memiliki alat gerak berupa kaki yang berfungsi untuk merayap dan menangkap mangsanya. System pencernaan, peredaran darah, pernapasan, saraf,ekskresi, otot dan reproduksinya telah berkembang sehingga merupakan system yang kompleks. Pada beberapa jenis mollusca,pembuatan cangkang berasal dari mantel. Mollusca terdiri atas tiga kelas, yaitu gastropoda, cephalopoda, dan pelecypoda(bivalvia).
i.arthropoda
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan, antara lain laba-laba, udang,lalat,nyamuk,kepiting,lebah madu,kupu-kupu, dan belalang. Hewan ini tubuhnya berbentuk simetris bilateral/ beruas-ruas,triploblastik, mempunyai selom,mempunyai rangka luar dari kitin, dan kaki bersendi. Tubuh dibedakan atas kepala,dada, dan perut. Ada juga beberapa arthropoda yang bagian kepala dan dadanya bersatu disebut cephalothoraks. Kita dapat menemukan arthropoda dimana-mana, yaitu di darat,air, dan di dalam tanah. Banyak arthropoda hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan. Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas yaitu:
a.       Kelas crustacea
b.      Kelas arachnoidea
c.       Kelas myriapoda
d.      Kelas insekta